BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Diabetes mellitus atau penyakit kencing manis bukanlah sesuatu
penyakit baru yang diderita oleh masyarakat umum. Prevalensinya meningkat di
masyarakat hal ini berhubungan dengan peningkatan perkapita di kota-kota besar dan perubahan gaya
hidup.
Diabates sudah dikenal sejak berabad abad sebelum masehi. Pada
naskah kuno dari mesir disebutkan adanya suatu penyakit aneh dengan tanda-tanda banyak
kencing hal ini terjadi 1500 tahun sebelum masehi, cendikiawan cina dan India
melukiskan air seni yang terasa manis pada pasien-pasiennya di abad ke 3
sampai 6.
B.
Tujuan
Dalam setiap kegiatan pasti memiliki
tujuan yang ingin di capai, begitu juga dengan makalah ini. Adapun tujuan dari
makalah ini :
1.
Tujuan khusus
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui penyakit
Diabetes Melitus dan untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu gizi.
2.
Tujuan umum
Agar mahasiswa dapat mengetahui :
§
Apa pengertian dari diabetes mellitus ?
§
Bagaimana etiologi dari diabetes
mellitus ?
§
Apa saja tanda dan gejala dari diabetes
mellitus ?
§
Bagaimana patofisiologinya diabetes
mellitus ?
§
Bagaimana cara diet pada penderita
diabetes mellitus ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Diabetes
Melitus
1) Pengertian Diabetes Melitus
Diabetes Mellitus merupakan salah
satu penyakit degeratif, dimana terjadi gangguan metabolisme karbohidrat, lemak
dan protein serta ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah
(hiperglikemia) dan dalam urin (glukosuria) (Anonim, 2008).
Diabetes Mellitus atau kencing manis
adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh karena peningkatan kadar gula dalam
darah (hiperglikemi) akibat kekurangan hormon insulin baik absolut maupun
relatif. Absolut berarti tidak ada insulin sama sekali sedangkan relatif
berarti jumlahnya cukup/memang sedikit tinggi atau daya kerjanya kurang. Hormon
Insulin dibuat dalam pancreas (Anonim, 2008).
Ada 2 jenis tipe utama dalam penyakit
diabetes yaitu :
1.
Penyakit Diabetes Tipe 1
Suatu
keadaan dimana tubuh sudah sama sekali tidak dapat memproduksi hormon insulin.
Sehingga penderita penyakit Diabetes harus
menggunakan suntikan insulin dalam mengatur gula darahnya. Sebagian besar
penderita penyakit diabetes ini adalah anak-anak & remaja.
o
Perawatan Penyakit Diabetes Tipe 1
Karena
pankreas kesulitan menghasilkan insulin, maka insulin harus ditambahkan setiap
hari. Umumnya dengan cara suntikan insulin. Apakah bisa dengan perawatan secara
oral? Tidak bisa, karena insulin dapat hancur dalam lambung bila
dimasukkan lewat mulut.
Cara
lain adalah dengan memperbaiki fungsi kerja pankreas. Jika pankreas bisa
kembali berfungsi dengan normal, maka pankreas bisa memenuhi kebutuhan insulin
yang dibutuhkan tubuh.
2.
Penyakit Diabetes tipe 2
Penyakit
diabetes ini terjadi karena tubuh tidak memproduksi hormon insulin yang
mencukupi atau karena insulin tidak dapat digunakan dengan baik (resistensi
insulin).
Tipe penyakit
diabetes ini merupakan yang terbanyak diderita saat ini (90% lebih),
sering terjadi pada mereka yang berusia lebih dari 40 tahun, gemuk dan
mempunyai riwayat penyakit diabetes dalam keluarga.
o Perawatan Penyakit
Diabetes Tipe 2
Perawatan penyakit
diabetes tipe 2 adalah dengan memaksa fungsi kerja pankreas sehingga dapat
menghasilkan insulin lebih banyak. Jika pankreas bisa menghasilkan insulin yang
dibutuhkan tubuh, maka kadar gula dalam darah akan menurun karena dapat diubah
menjadi energi. Dalam banyak kasus, dapat diobati dengan minum pil, paling
tidak pada awalnya, untuk merangsang pankreas agar menghasilkan lebih banyak
insulin. Pil itu sendiri bukan insulin.
Pankreas bisa lelah menghasilkan insulin jika
terus menerus dipaksa. Cara terbaik untuk mengatasi penyakit diabetes tipe 2
adalah dengan diet yang baik untuk mengurangi berat badan dan kadar gula,
disertai dengan gerak badan yang sesuai.
2)
Faktor-Faktor resiko Diabetes Melitus
Angka kejadian
penderita diabetes mellitus ( DM ) di indonesia menurut perkiraan diabetes
international ( WHO persective ) pada tahun 2000 8,4 juta ( 1,9 % ) penderita
DM, angka ini akan meningkat terus di mana tahun 2030 di perkirakan mencapai
21,3 juta ( 2,8 % ) menderita diabetes mellitus. untuk itu di anjurkan agar
mengenali sedini mungkin diabetes yakni dengan mengenal faktor – faktor resiko
terjadinya penyakit tersebut,
meliputi :
a)
Kegemukan / obesitas
b)
Level kolesterol yang tinggi
c)
Gaya hidup modern yang cenderung
mengkonsumsi makanan instan
d)
Merokok dan stres
e)
Terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat
f)
Kerusakan pada sel pankreas.
g)
Usia di atas 40
tahun
h)
Hipertensi
( td : >140/90 mmhg )
i)
Adanya riwayat keluarga dengan diabetes
mellitus
j)
Riwayat keguguran yang berulang saat
kehamilan
k)
Melahirkan
banyi cacat atau melahirkan banyi di atas 4 kg
l)
Riwayat dm pada kehamilan dan riwayat kadar
gula abnormal
m)
Penderita
dengan riwayan penyakit jantung koronel
3) Klasifikasi
Klasifikasi diabetes mellitus sebagai berikut :
a.
Tipe I Diabetes Mellitus tergantung
insulin ( IDDM )
b.
Tipe II Diabetes Mellitus tidak
tergantung insulin ( NIDDM )
c.
Diabetes Mellitus yang berhubungan
dengan keadaan atau sindrom lainnya
d.
Diabetes Mellitus Gestasional ( GDM
)
( Ikram, Ainal.1996 )
4) Pathway Diabetes Mellitus
Tubuh manusia memerlukan energi untuk melakukan aktivitasnya. Untuk itulah manusia memerlukan
makanan, sebagai sumber bahan bakar yang akan diubah menjadi energi, sehingga
tubuh dapat melakukan fungsi metabolismenya. Perubahan makanan menjaid sumber
energi yang diperlukan tubuh ini melalui tahap-tahap reaksi kimia yang rumit. Tetapi, pada intinya makanan yang kita makan akan diubah
menjadi glukosa yang dipakai sebagai sumber energi utama tubuh sebagai bahan
bakar metabolismenya untuk dapat digunakan sebagai bahan bakar maka glukosa
yang telah terbentuk tadi harus diserap masuk kedalam sel – sel tubuh terlebih
dahulu untuk selanjutnya dipakai sebagai bahan bakar metabolisme tubuh.
Pada tahap inilah sebuah zat yang disebut
insulin yang diproduksi oleh organ pankreas berperan. Jadi insulin berfungsi
untuk memasukkan glukosa kedalam sel. Kekurangan insulin oleh beberapa penyebab
dapat meningkatkan jumlah glukosa dalam darah,
inilah keadaan yang kita sebut diabetes mellitus.
5) Patofisiologi Diabetes Mellitus
Sebagian
besar patologi diabetes melitus dapat dikaitkan dengan satu dari tiga efek
utama kekurangan insuliun sebagai berikut :
a) Pengurangan penggunaan
glukosa oleh sel-sel tubuh, dengan akibat peningkatan konsentrasi
glukosa darah setinggi 300 - 1200 mg. Per100ml.
b) Peningkatan nyata
mobilisasi lemak dari daerah-daerah penyimpanan lemak, menyebabkan kelainan
metabolisme lemak maupun pengendapan lipid
c) Pada dinding vaskular
yang mengakibatka aterosklerosis, pengurangan protein
dalam dalam jaringan tubuh (Guyton, A.C., 1990)
6) Manifestasi Klinis
Tanda awal yang
dapat diketahui bahwa seseorang menderita DM atau kencing manis yaitu dapat
dilihat langsung dari efek peningkatan kadar gula darah, dimana peningkatan kadar gula dalam darah
mencapai nilai 160 – 180 mg/dL dan air seni (urine) penderita kencing manis
yang mengandung gula (glucose), sehingga
urine sering dilebung atau dikerubuti semut.
Penderita
kencing manis umumnya menampakan tanda dan gejala nya seperti dibawah ini :
a)
Adanya
keluhan yang khas :
v Banyak buang air kecil terutama di malam hari (Polyuria)
v
Gampang
haus dan banyak minum (Polydipsia)
v
Muda
lapar dan banyak makan (Polyphagia)
v
Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria)
b)
Berat
badan menurun cepat tanpa sebab
yang jelas.
c)
Adanya Keluhan yang tidak khas
yaitu :
v
Sering
kesemutan/mati
rasa pada ujung syaraf di telapak tangan dan kaki
v
Gatal
– gatal di sekitar genitalia
v
Sering
keputihan pada wanita
v
Adanya
bisul yang hilang timbul
v
Penglihatan
kabur
v
Cepat
lelah dan mudah mengatuk
v
Luka
sukar sembuh dan impoten
Semua
gejala ini merupakan efek dari kadar gula darah yang tinggi akan mempengaruhi
ginjal dan menghasilkan air kemih dalam jumlah banyak dan mengencerkan glukosa
sehingga penderita sering buang air kecil dalam jumlah banyak (poliuri) dan
akibat poliuri ini maka penderita merasakan haus yang berlbihan
sehingga banyak minum (polidipsi). Sejumlah besar
kalori hilang ke dalam air kemih, penderita mengalami penurunan
berat badan.
7) Pengobatan Diabetes Mellitus
ü Teori pengobatan pada
diabetes melitus didasarkan atas pemberian insulin dalam jumlah cukup sehingga
memungkinkan metabolisme karbohidrat penderita normal. Terapi optimmum dapat
mencegah bagian terbesar efek akut diabetes dan sangat memperlambat timbulnya
efek-efek kroniknya (Guyton, A. C., 1990).
ü Biasanya, penderita
diabetes diberi dosis tunggal salah satu preparat insulin bermasa kerja lama
setiap hari, ia meningkatkan seluruh metabolisme karbohidratnya sepanjang hari,
kemudian insulin regular (suatu preparat bermasa kerja singkat yang berlangsung
hanya beberapa jam) tambahan diberikan pada setiap saat kadar glukosa darah
cenderung meningkat terlalu tinggi, seperti waktu makan. Jadi, setiap penderita
diberi pengobatan rutin secara individual (Guyton, A. C., 1990).
8) Penatalaksanaan
Tujuan
utama terapi diabetes mellitus adalah mencoba menormalkan aktifitas insulin dan
kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi komplikasi vaskuler
serta neuropati. Tujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah
mencapai kadar glukosa darah normal ( Arjatmo. Tjokronegoro. 2000 ).
Ada 5 komponen dalam penatalaksanaan diabetes :
1. Diet
2. Latihan
3. Pemantauan
4. Terapi (jika
diperlukan)
5. Pendidikan
B.
Diet
Untuk Penderita Diabetes Mellitus
Diet Penyakit Diabetes Melitus Tanpa
Komplikasi
A)
Gambaran umum
Diabetes
melitus ( DM ) adalah kumpulan gejala yang timbul pada sesearang yang mengalami
peningkatan kadar gula darah (glukosa) darah akibat kekurangan hormon insulin
secara absolut atau relatif. Penyakit diet hendaknya disertai dengan latihan
jasmani dan perubahan perilaku tentang
makan.
Sesuai
konsensus Pengelolaan Diabetes Melitus di Indonesia (2002) oleh Perkumpulan
Endokrinologi Indonesia, penyakit Diabetes Melitus di bagi dalam 4 golongan,
yaitu: Diabetes Melitus Tipe I dan II, Diabetes Melitus Gestasional, dan tipe
lain. Dan 2 jenis utama penyakit Diabetes Melitus yaitu:
1. Penyakit Diabetes tipe
1
Suatu
keadaan dimana tubuh sudah sama sekali tidak dapat memproduksi hormon insulin.
Sehingga penderita penyakit diabetes harus menggunakan suntikan
insulin dalam mengatur gula darahnya. Sebagian besar penderita penyakit
diabetes ini adalah anak-anak & remaja.
- Perawatan Penyakit Diabetes
Tipe 1
Karena
pankreas kesulitan menghasilkan insulin, maka insulin harus ditambahkan setiap
hari. Umumnya dengan cara suntikan insulin. Apakah bisa dengan perawatan secara
oral? Tidak bisa, karena insulin dapat hancur dalam lambung bila
dimasukkan lewat mulut.
Cara
lain adalah dengan memperbaiki fungsi kerja pankreas. Jika pankreas bisa
kembali berfungsi dengan normal, maka pankreas bisa memenuhi kebutuhan insulin
yang dibutuhkan tubuh.
2.
Penyakit Diabetes tipe 2
Penyakit diabetes ini
terjadi karena tubuh tidak memproduksi hormon insulin yang mencukupi atau
karena insulin tidak dapat digunakan dengan baik (resistensi insulin).
Tipe penyakit diabetes ini merupakan yang terbanyak diderita saat ini
(90% lebih), sering terjadi pada mereka yang berusia lebih dari 40 tahun, gemuk
dan mempunyai riwayat penyakit diabetes dalam keluarga.
- Perawatan Penyakit Diabetes
Tipe 2
Perawatan penyakit
diabetes tipe 2 adalah dengan memaksa fungsi kerja pankreas sehingga dapat
menghasilkan insulin lebih banyak. Jika pankreas bisa menghasilkan insulin yang
dibutuhkan tubuh, maka kadar gula dalam darah akan menurun karena dapat diubah
menjadi energi. Dalam banyak kasus, dapat diobati dengan minum pil, paling
tidak pada awalnya, untuk merangsang pankreas agar menghasilkan lebih banyak
insulin. Pil itu sendiri bukan insulin.
Pankreas bisa lelah menghasilkan insulin jika
terus menerus dipaksa. Cara terbaik untuk mengatasi penyakit diabetes tipe 2
adalah dengan diet yang baik untuk mengurangi berat badan dan kadar gula,
disertai dengan gerak badan yang sesuai.
C. Tujuan Diet
Tujuan
Diet Penyakit Diabetes Melitus adalah, membantu pasien memperbaiki kebiasaan
makan dan olahraga untuk mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik, dengan
cara:
1) Mempertahankan
kadar glukosa darah supaya mendekati normal dengan menyeimbangkan asupan
makanan dengan insulin (endogenous atau
exogenous), dengan obat penurun
glukosa oral dan aktivitas fisik.
2) Mencapai
dan mempertahankan kadar lipida serum normal.
3) Memberi
cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal.
4) Menghindari
atau menangani komplikasi akut pasien yang menggunakan insulin seperti
hipoglikemia, komplikasi jangka pendek, dan jangka lama serta masalah yang
berhubungan dengan latihan jasmani.
5) Meningkatkan
derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal.
D. Syarat –
syarat Diet
Diabetes Mellitus
Syarat-syarat
Diet Penyakit Diabetes Melitus adalah:
1) Energi
cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal. Kebutuhan energi di
tentukan dengan memperhitungkan kebutuhan untuk metabolisme basal sebesar 25-30
kkal/kg BB normal, di tambah kebutuhan untuk aktivitas fisik dan keadaan
khusus, misalnya kehamilan atau laktasi serta ada tidaknya komplikasi. Makanan
di bagi dalam 3 porsi besar, yaitu makan pagi (20%), siang (30%), dan sore
(25%), serta 2-3 porsi kecil untuk makanan selingan (masing-masing 10-15%).
2) Kebutuhan
protein normal, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.
3) Kebutuhan
lemak sedang, yaitu 20-25% dari
kebutuhan energi total, dalam bentuk < 10%
dari kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh, 10% dari lemak
tidak jenuh ganda, sedangkan sisanya dari lemak tidak jenuh tunggal. Asupan
kolesterol makanan di batasi, yaitu ≤ 300 mg hari
4) Kebutuhan
karbohidrat adalah sisa dari kebutuhan energi total, yaitu 60-70%.
Syarat-syarat
diet penyakit Diabetes Melitus dengan Nefropati adalah:
1) Energi
adekuat, yaitu 25-30 kkal/kg BB ideal
2) Protein
rendah, yaitu 10% dari kebutuhan energi totol atau 0,8 g/kg BB.
3) Karbohidrat
sedang, yaitu 55-60% dari kebutuhan
energi total
4) Lemak
normal,yaitu 20-25 % dari kebutuhan energi total.
5) Natrium
:1000 -3000 mg tergantung pada tekanan darah, adanya edema,dan ekskresi
natrium.
6) Kalium
dibatasi hingga 40-70 mEq (1600-2800 mg) / 40 mg/kg BB, bila ada hiperkalemia(GFR≤
10 ml/menit) atau bila jumlah urine < 1000
ml/hari.
7) Fosfor
tinggi: 8-12 mg/kg BB (diperlukan obat pengikat fosfor)
8) Kalsium
tinggi:1200-1600mg( diperlukan suplemen)
9) Vitamin
tinggi.
E.
Jenis
Diet Dan Indikasi Pemberian
Diet yang digunakan sebagai bagian
dari penatalaksanaan DM dikontrol berdasarkan kandungan energi, protein, lemak, dan
karbohidrat. Sebagai Pedoman 8 jenis Diet Diabetes Melitus sebagaimana dapat
dilihat dalam tabel.
|
Jenis Diet
|
Energi KKal
|
Protein g
|
Lemak g
|
Karbohidrat
|
|
I
|
1100
|
43
|
30
|
172
|
|
II
|
1300
|
45
|
35
|
192
|
|
III
|
1500
|
51,5
|
36,5
|
235
|
|
IV
|
1700
|
55,5
|
36,5
|
275
|
|
V
|
1900
|
60
|
48
|
299
|
F.
Bahan
makanan sehari hari
Jumlah
bahan makanan sehari untuk tiap standar diet Diabetes Melitus dinyatakan dalam
satuan penukaran dalam tabel berikut.
|
Golongan
Bahan Makanan
|
Standar
Diet
|
|||||||
|
1100
Kkal
|
1300
Kkal
|
1500
Kkal
|
1700
kkal
|
1900
kkal
|
2100
kkal
|
2300
kkal
|
2500
kkal
|
|
|
Nasi
atau penukar
|
2,5
|
3
|
4
|
5
|
5,5
|
6
|
7
|
7,5
|
|
Ikan
atau penukar
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
|
Daging
atau penukar
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
|
Tempe
atau penukar
|
2
|
2
|
2,5
|
2,5
|
3
|
3
|
3
|
5
|
|
Sayuran
/ penukar A
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
|
Sayuran
/ penukar B
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
|
Buah
atau penukar
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
|
Susu
atau penukar
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
1
|
1
|
|
Minyak
atau penukar
|
3
|
4
|
4
|
4
|
6
|
7
|
7
|
7
|
Pembagian makanan
sehari-hari standar diet diabetes militus
Dan nilai gizi
|
Energi
Kkal
|
1100
|
1300
|
1500
|
1700
|
1900
|
2100
|
2300
|
2500
|
|
Pagi
Nasi
Ikan
Tempe
Sayuran
A
Minyak
Pukul
10.00
Buah
Susu
Siang
Nasi
Daging
Tempe
Sayur
A
Sayur
B
Buah
Minyak
Pukul
16.00
Buah
Malam
Nasi
Ikan
Tempe
Sayur
A
Sayur
B
Buah
Minyak
Nilai
Gizi
Energi
(kkal)
Protein
(g)
Lemak
(g)
KH
(g)
|
0,5
1
-
S
1
1
-
1
1
1
S
1
1
1
1
1
1
1
S
1
1
1
1100
43
30
175
|
1
1
-
S
1
1
-
1
1
1
S
1
1
2
1
1
1
1
S
1
1
1
1300
45
35
192
|
1
1
0,5
S
1
1
-
2
1
1
S
1
1
2
1
1
1
1
S
1
1
1
1500
51,1
36,5
235
|
1
1
0,5
S
1
1
-
2
1
1
S
1
1
2
1
2
1
1
S
1
1
1
1700
55,5
36,5
275
|
1,5
1
1
S
2
1
-
2
1
1
S
1
1
2
1
2
1
1
S
1
1
2
1900
60
48
299
|
1,5
1
1
S
2
1
-
2,5
1
1
S
1
1
3
1
2
1
1
S
1
1
2
2100
62
53
319
|
1,5
1
1
S
2
1
1
3
1
1
S
1
1
3
1
2,5
1
1
S
1
1
2
2300
73
59
369
|
2
1
1
S
2
1
1
3
1
2
S
1
1
3
1
2,5
1
2
S
1
1
2
2500
80
62
369
|
G. Contoh
Menu Sehari-hari
|
Waktu
|
Bahan Makanan
|
Penukar
|
Urt
|
Menu
|
|
Pagi
Pukul 10.00
Siang
Pukul 16.00
malam
|
Nasi
Telur
ayam
Tempe
Sayuran
A
Minyak
Buah
Nasi
Ikan
Tempe
Sayuran
B
Buah
Miyak
Buah
Nasi
Ayam
tanpa kulit
Tahu
Sayuran
B
Buah
minyak
|
1,5
P
1 P
1 P
S
2 P
1 P
2 P
1 P
1 P
1 P
1 P
2 P
1 P
2 P
1 P
1 P
1 P
1 P
2 P
|
1
gls
1
btr
2
ptg sdg
1
sdm
1
ptg sdg
1,5
gls
1
ptg sdg
2
ptg sdg
1
gls
1
p
2
p
1
p
2
p
1
p
1
p
1
p
1
ptg sdg
1
sdm
|
Nasi
Telur
dadar
Oseng-oseng
tempe
Sop
oyong+tomat
Papaya
Nasi
Pepes
ikan
Tempe
goring
Lalapan
kc.
Panjang
kol
Nanas
Pisang
Nasi
Ayam
bakar bb
Kecap
Tahu
bacem
Sup
buncis+wortel
Papaya
|
|
Nilai Gizi
Energy
Protein
Lemak
|
1912
kkal
60
g (12,5 energi total)
48
g (22,5 energi total)
|
Karbohidrat
Kolesterol
Serat
|
299
g ( 62,5 energi total)
303
mg
37 g
|
|
H.
Bahan
Makanan Yang Dianjurkan
Bahan
makanan yang dianjurkan untuk Diet Diabetes Melitus adalah sbgai berikut
a) Sumber karbohidrat kompleks.
b) Sumber
protein yang rendah lemak
c) Sumber
lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang mudah dicerna
I.
Bahan
Makanan Yang Tidak Dianjurkan
Bahan makanan yang tidak dianjurkan, dibatasi, atau
dihindari untuk Diet Diabetes Melitus adalah :
a) Mengandung
banyak gula sederhana, seperti:
·
Gula pasir, gula
jawa
·
Sirop, jam, jeli, buah-buahan yang diawetkan dengan gula, susu kental
manis, minuman botol ringan, dan es krim
b) Mengandung banyak lemak seperti: cake, makan
siap saji (fast food)
goreng-gorengan
c) Mengandung
banyak natrium, seperti ikan asin, telur asin makanan yang diawetkan.
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Diabetes
Mellitus atau kencing manis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemi) akibat kekurangan hormon
insulin baik absolut maupun relatif.
Ada dua
jenis diabetes yaitu diabetes tipe l dan diatetes tipe ll .
Diabetes tipe I diakibatkan karena
tejadinya kerusakan pankreas sehingga insulin harus di datangkan dari luar.
Diabates tipe II atau disebut juga DM yang tidak tergantung pada insulin yang
disebabkan karena insulin yang tidak dapat bekerja dengan baik.
- Saran
Bagi
penderita diabetes melitus atau kencing manis sebaiknya menjaga pola makan dan
diet agar kadar gula dalam darah bisa terkontrol dengan baik. Selain menjaga
pola makan dan diet penderita DM juga bisa menggunakan kombinasi obat anti diabetes
seperti metformin dengan glibenclamid untuk mengetahui efek penurunannya
terhadap kadar gula darah.
DAFTAR
PUSTAKA
Adnyana,
K.E. Yulinah. ( 2000 ), Ekstrak
Etanol Buah
“Uji
Aktivitas Antidiabetes
Mengkudu” Morinda citrifolia L. Surabaya
Kozier B Erb B (2000), Fundamental Of Nusring “Peran DIIT Dalam
Penanggulangan Diabetes”,
EGC, Jakarta
Guyton,
A.C. (1990), Fisiologi Manusia Dan Mekanisme
Penyakit,
Edisi Ketiga,
EGC, Jakarta, Hal. 707-708.
Katzung,
B.G. (2002), Farmakologi Dan Klinik, Hal. 125-126, Universitas
Airlangga Press, Surabaya
Mycek,
M. J., Harvey, R.A., Champe, P. C. (2001), Farmakologi Ulasan Bergambar,
Edisi Kedua, Hal. 261-262, Penerbit Widya Medika, Jakarta
Schunak.
W. (1990), Senyawa Obat, Edisi Kedua, Hal. 558, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta
Komentar
Posting Komentar