Langsung ke konten utama

MAKALAH DM.doc

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Diabetes mellitus atau penyakit kencing manis bukanlah sesuatu penyakit baru yang diderita oleh masyarakat umum. Prevalensinya meningkat di masyarakat hal ini berhubungan dengan peningkatan perkapita di kota-kota besar dan perubahan gaya hidup.
Diabates sudah dikenal sejak berabad abad sebelum masehi. Pada naskah kuno dari mesir disebutkan adanya suatu penyakit aneh dengan tanda-tanda banyak kencing hal ini terjadi 1500 tahun sebelum masehi, cendikiawan cina dan India melukiskan air seni yang terasa manis pada pasien-pasiennya di abad ke 3 sampai 6.
B.       Tujuan
Dalam setiap kegiatan pasti memiliki tujuan yang ingin di capai, begitu juga dengan makalah ini. Adapun tujuan dari makalah ini :
1.        Tujuan khusus
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui penyakit Diabetes Melitus dan untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu gizi.
2.        Tujuan umum
       Agar mahasiswa dapat mengetahui :
§       Apa pengertian dari diabetes mellitus ?
§       Bagaimana etiologi dari diabetes mellitus ?
§       Apa saja tanda dan gejala dari diabetes mellitus ?
§       Bagaimana patofisiologinya diabetes mellitus ?
§       Bagaimana cara diet pada penderita diabetes mellitus ?





BAB II
PEMBAHASAN

A.      Diabetes Melitus

1)      Pengertian Diabetes Melitus

Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit degeratif, dimana terjadi gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein serta ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah (hiperglikemia) dan dalam urin (glukosuria) (Anonim, 2008).
Diabetes Mellitus atau kencing manis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh karena peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemi) akibat kekurangan hormon insulin baik absolut maupun relatif. Absolut berarti tidak ada insulin sama sekali sedangkan relatif berarti jumlahnya cukup/memang sedikit tinggi atau daya kerjanya kurang. Hormon Insulin dibuat dalam pancreas (Anonim, 2008).

Ada 2 jenis tipe utama dalam penyakit diabetes yaitu :
1.         Penyakit Diabetes Tipe 1 
Suatu keadaan dimana tubuh sudah sama sekali tidak dapat memproduksi hormon insulin. Sehingga penderita penyakit Diabetes harus menggunakan suntikan insulin dalam mengatur gula darahnya. Sebagian besar penderita penyakit diabetes ini adalah anak-anak & remaja.
o                               Perawatan Penyakit Diabetes Tipe 1
Karena pankreas kesulitan menghasilkan insulin, maka insulin harus ditambahkan setiap hari. Umumnya dengan cara suntikan insulin. Apakah bisa dengan perawatan secara oral? Tidak bisa, karena insulin dapat hancur dalam lambung  bila dimasukkan lewat mulut.
Cara lain adalah dengan memperbaiki fungsi kerja pankreas. Jika pankreas bisa kembali berfungsi dengan normal, maka pankreas bisa memenuhi kebutuhan insulin yang dibutuhkan tubuh.


2.        Penyakit Diabetes tipe 2
Penyakit diabetes ini terjadi karena tubuh tidak memproduksi hormon insulin yang mencukupi atau karena insulin tidak dapat digunakan dengan baik (resistensi insulin).
     Tipe penyakit diabetes ini merupakan yang terbanyak diderita saat ini (90% lebih), sering terjadi pada mereka yang berusia lebih dari 40 tahun, gemuk dan mempunyai riwayat penyakit diabetes dalam keluarga.
o  Perawatan Penyakit Diabetes Tipe 2
Perawatan penyakit diabetes tipe 2 adalah dengan memaksa fungsi kerja pankreas sehingga dapat menghasilkan insulin lebih banyak. Jika pankreas bisa menghasilkan insulin yang dibutuhkan tubuh, maka kadar gula dalam darah akan menurun karena dapat diubah menjadi energi. Dalam banyak kasus, dapat diobati dengan minum pil, paling tidak pada awalnya, untuk merangsang pankreas agar menghasilkan lebih banyak insulin. Pil itu sendiri bukan insulin.
Pankreas bisa lelah menghasilkan insulin jika terus menerus dipaksa. Cara terbaik untuk mengatasi penyakit diabetes tipe 2 adalah dengan diet yang baik untuk mengurangi berat badan dan kadar gula, disertai dengan gerak badan yang sesuai.

2)      Faktor-Faktor resiko Diabetes Melitus
Angka kejadian penderita diabetes mellitus ( DM ) di indonesia menurut perkiraan diabetes international ( WHO persective ) pada tahun 2000 8,4 juta ( 1,9 % ) penderita DM, angka ini akan meningkat terus di mana tahun 2030 di perkirakan mencapai 21,3 juta ( 2,8 % ) menderita diabetes mellitus. untuk itu di anjurkan agar mengenali sedini mungkin diabetes yakni dengan mengenal faktor – faktor resiko terjadinya penyakit tersebut, meliputi :
a)           Kegemukan / obesitas
b)           Level kolesterol yang tinggi
c)           Gaya hidup modern yang cenderung mengkonsumsi  makanan instan 
d)          Merokok dan stres
e)           Terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat
f)            Kerusakan pada sel pankreas.
g)           Usia di atas 40 tahun
h)           Hipertensi ( td : >140/90 mmhg )
i)                   Adanya riwayat keluarga dengan diabetes mellitus
j)                   Riwayat keguguran yang berulang saat kehamilan
k)           Melahirkan banyi cacat atau melahirkan banyi di atas 4 kg
l)                   Riwayat dm pada kehamilan dan riwayat kadar gula abnormal
m)         Penderita dengan riwayan penyakit jantung koronel
3)      Klasifikasi
Klasifikasi diabetes mellitus sebagai berikut :

a.    Tipe I Diabetes Mellitus tergantung insulin ( IDDM )

b.    Tipe II Diabetes Mellitus tidak tergantung insulin ( NIDDM )

c.    Diabetes Mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya

d.   Diabetes Mellitus Gestasional ( GDM )

( Ikram, Ainal.1996 )

 

4)      Pathway Diabetes Mellitus

Tubuh manusia memerlukan energi untuk melakukan aktivitasnya. Untuk itulah manusia memerlukan makanan, sebagai sumber bahan bakar yang akan diubah menjadi energi, sehingga tubuh dapat melakukan fungsi metabolismenya. Perubahan makanan menjaid sumber energi yang diperlukan tubuh ini melalui tahap-tahap reaksi kimia yang rumit. Tetapi, pada intinya makanan yang kita makan akan diubah menjadi glukosa yang dipakai sebagai sumber energi utama tubuh sebagai bahan bakar metabolismenya untuk dapat digunakan sebagai bahan bakar maka glukosa yang telah terbentuk tadi harus diserap masuk kedalam sel – sel tubuh terlebih dahulu untuk selanjutnya dipakai sebagai bahan bakar metabolisme tubuh.

Pada tahap inilah sebuah zat yang disebut insulin yang diproduksi oleh organ pankreas berperan. Jadi insulin berfungsi untuk memasukkan glukosa kedalam sel. Kekurangan insulin oleh beberapa penyebab dapat meningkatkan jumlah glukosa dalam darah, inilah keadaan yang kita sebut diabetes mellitus.

5)      Patofisiologi Diabetes Mellitus

Sebagian besar patologi diabetes melitus dapat dikaitkan dengan satu dari tiga efek utama kekurangan insuliun sebagai berikut :
a)    Pengurangan penggunaan glukosa oleh sel-sel tubuh, dengan akibat peningkatan konsentrasi glukosa darah setinggi 300 - 1200 mg. Per100ml.
b)   Peningkatan nyata mobilisasi lemak dari daerah-daerah penyimpanan lemak, menyebabkan kelainan metabolisme lemak maupun pengendapan lipid
c)    Pada dinding vaskular yang mengakibatka aterosklerosis, pengurangan protein dalam dalam jaringan tubuh (Guyton, A.C., 1990)

6)   Manifestasi Klinis

      Tanda awal yang dapat diketahui bahwa seseorang menderita DM atau kencing manis yaitu dapat dilihat langsung dari efek peningkatan kadar gula darah,  dimana peningkatan kadar gula dalam darah mencapai nilai 160 – 180 mg/dL dan air seni (urine) penderita kencing manis yang mengandung gula (glucose),  sehingga urine sering dilebung atau dikerubuti semut.

      Penderita kencing manis umumnya menampakan tanda dan gejala nya seperti dibawah ini :

a)      Adanya keluhan yang khas :

v  Banyak  buang air kecil terutama di malam hari (Polyuria) 

v  Gampang haus dan banyak minum (Polydipsia)

v  Muda lapar dan banyak makan (Polyphagia)

v  Frekwensi urine meningkat/kencing terus  (Glycosuria)

b)      Berat  badan menurun cepat tanpa sebab yang jelas.

c)      Adanya  Keluhan yang tidak khas yaitu :

v  Sering  kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf di telapak tangan dan kaki

v  Gatal  – gatal di sekitar genitalia

v  Sering keputihan pada wanita

v  Adanya  bisul yang hilang timbul

v  Penglihatan kabur

v  Cepat  lelah dan mudah mengatuk

v  Luka  sukar sembuh dan impoten

            Semua gejala ini merupakan efek dari kadar gula darah yang tinggi akan mempengaruhi ginjal dan menghasilkan air kemih dalam jumlah banyak dan mengencerkan glukosa sehingga penderita sering buang air kecil dalam jumlah banyak (poliuri) dan akibat poliuri ini maka penderita merasakan  haus yang berlbihan sehingga banyak minum (polidipsi). Sejumlah besar kalori hilang ke dalam air kemih, penderita mengalami penurunan berat  badan.

 

7)      Pengobatan Diabetes Mellitus

ü  Teori pengobatan pada diabetes melitus didasarkan atas pemberian insulin dalam jumlah cukup sehingga memungkinkan metabolisme karbohidrat penderita normal. Terapi optimmum dapat mencegah bagian terbesar efek akut diabetes dan sangat memperlambat timbulnya efek-efek kroniknya (Guyton, A. C., 1990).
ü  Biasanya, penderita diabetes diberi dosis tunggal salah satu preparat insulin bermasa kerja lama setiap hari, ia meningkatkan seluruh metabolisme karbohidratnya sepanjang hari, kemudian insulin regular (suatu preparat bermasa kerja singkat yang berlangsung hanya beberapa jam) tambahan diberikan pada setiap saat kadar glukosa darah cenderung meningkat terlalu tinggi, seperti waktu makan. Jadi, setiap penderita diberi pengobatan rutin secara individual (Guyton, A. C., 1990).

8)      Penatalaksanaan
Tujuan utama terapi diabetes mellitus adalah mencoba menormalkan aktifitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi komplikasi  vaskuler  serta neuropati. Tujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah mencapai kadar glukosa darah normal ( Arjatmo. Tjokronegoro. 2000 ).
Ada 5 komponen dalam penatalaksanaan diabetes :
1.      Diet
2.      Latihan
3.      Pemantauan
4.      Terapi (jika diperlukan)
5.      Pendidikan
B.     Diet Untuk Penderita Diabetes Mellitus
Diet Penyakit Diabetes Melitus Tanpa Komplikasi
A)     Gambaran umum
Diabetes melitus ( DM ) adalah kumpulan gejala yang timbul pada sesearang yang mengalami peningkatan kadar gula darah (glukosa) darah akibat kekurangan hormon insulin secara absolut atau relatif. Penyakit diet hendaknya disertai dengan latihan jasmani dan perubahan  perilaku tentang makan.
Sesuai konsensus Pengelolaan Diabetes Melitus di Indonesia (2002) oleh Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, penyakit Diabetes Melitus di bagi dalam 4 golongan, yaitu: Diabetes Melitus Tipe I dan II, Diabetes Melitus Gestasional, dan tipe lain. Dan 2 jenis utama penyakit Diabetes Melitus yaitu:
1. Penyakit Diabetes tipe 1          
Suatu keadaan dimana tubuh sudah sama sekali tidak dapat memproduksi hormon insulin. Sehingga penderita penyakit diabetes harus menggunakan suntikan insulin dalam mengatur gula darahnya. Sebagian besar penderita penyakit diabetes ini adalah anak-anak & remaja.
  • Perawatan Penyakit Diabetes Tipe 1
Karena pankreas kesulitan menghasilkan insulin, maka insulin harus ditambahkan setiap hari. Umumnya dengan cara suntikan insulin. Apakah bisa dengan perawatan secara oral? Tidak bisa, karena insulin dapat hancur dalam lambung  bila dimasukkan lewat mulut.
Cara lain adalah dengan memperbaiki fungsi kerja pankreas. Jika pankreas bisa kembali berfungsi dengan normal, maka pankreas bisa memenuhi kebutuhan insulin yang dibutuhkan tubuh.
2. Penyakit Diabetes tipe 2
            Penyakit diabetes ini terjadi karena tubuh tidak memproduksi hormon insulin yang mencukupi atau karena insulin tidak dapat digunakan dengan baik (resistensi insulin). Tipe penyakit diabetes ini merupakan yang terbanyak diderita saat ini (90% lebih), sering terjadi pada mereka yang berusia lebih dari 40 tahun, gemuk dan mempunyai riwayat penyakit diabetes dalam keluarga.
  • Perawatan Penyakit Diabetes Tipe 2
Perawatan penyakit diabetes tipe 2 adalah dengan memaksa fungsi kerja pankreas sehingga dapat menghasilkan insulin lebih banyak. Jika pankreas bisa menghasilkan insulin yang dibutuhkan tubuh, maka kadar gula dalam darah akan menurun karena dapat diubah menjadi energi. Dalam banyak kasus, dapat diobati dengan minum pil, paling tidak pada awalnya, untuk merangsang pankreas agar menghasilkan lebih banyak insulin. Pil itu sendiri bukan insulin.
Pankreas bisa lelah menghasilkan insulin jika terus menerus dipaksa. Cara terbaik untuk mengatasi penyakit diabetes tipe 2 adalah dengan diet yang baik untuk mengurangi berat badan dan kadar gula, disertai dengan gerak badan yang sesuai.

C.    Tujuan Diet
Tujuan Diet Penyakit Diabetes Melitus adalah, membantu pasien memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga untuk mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik, dengan cara:
1)      Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal dengan menyeimbangkan asupan makanan dengan insulin (endogenous atau exogenous), dengan obat penurun glukosa oral dan aktivitas fisik.
2)      Mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum normal.
3)      Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal.
4)      Menghindari atau menangani komplikasi akut pasien yang menggunakan insulin seperti hipoglikemia, komplikasi jangka pendek, dan jangka lama serta masalah yang berhubungan dengan latihan jasmani.
5)      Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal.

D.   Syarat – syarat Diet Diabetes Mellitus
Syarat­-syarat Diet Penyakit Diabetes Melitus adalah:
1)      Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal. Kebutuhan energi di tentukan dengan memperhitungkan kebutuhan untuk metabolisme basal sebesar 25-30 kkal/kg BB normal, di tambah kebutuhan untuk aktivitas fisik dan keadaan khusus, misalnya kehamilan atau laktasi serta ada tidaknya komplikasi. Makanan di bagi dalam 3 porsi besar, yaitu makan pagi (20%), siang (30%), dan sore (25%), serta 2-3 porsi kecil untuk makanan selingan (masing-masing 10-15%).
2)      Kebutuhan protein normal, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.
3)      Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20-25%  dari kebutuhan energi total, dalam bentuk < 10%  dari kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh, 10% dari lemak tidak jenuh ganda, sedangkan sisanya dari lemak tidak jenuh tunggal. Asupan kolesterol makanan di batasi, yaitu ≤ 300 mg hari
4)      Kebutuhan karbohidrat adalah sisa dari kebutuhan energi total, yaitu 60-70%.
Syarat-syarat diet penyakit Diabetes Melitus dengan Nefropati adalah:
1)      Energi adekuat, yaitu 25-30 kkal/kg BB ideal
2)      Protein rendah, yaitu 10% dari kebutuhan energi totol atau 0,8 g/kg BB.
3)      Karbohidrat sedang, yaitu 55-60% dari  kebutuhan energi total
4)      Lemak normal,yaitu 20-25 % dari kebutuhan energi total.
5)      Natrium :1000 -3000 mg tergantung pada tekanan darah, adanya edema,dan ekskresi natrium.
6)      Kalium dibatasi hingga 40-70 mEq (1600-2800 mg) / 40 mg/kg BB, bila ada hiperkalemia(GFR≤ 10 ml/menit) atau bila jumlah urine < 1000  ml/hari.
7)      Fosfor tinggi: 8-12 mg/kg BB (diperlukan obat pengikat fosfor)
8)      Kalsium tinggi:1200-1600mg( diperlukan suplemen)
9)      Vitamin tinggi.

E.     Jenis Diet Dan Indikasi Pemberian
            Diet yang digunakan sebagai bagian dari penatalaksanaan DM dikontrol berdasarkan kandungan energi, protein, lemak, dan karbohidrat. Sebagai Pedoman 8 jenis Diet Diabetes Melitus sebagaimana dapat dilihat dalam tabel.
Jenis Diet
Energi KKal
Protein g
Lemak g
Karbohidrat
I
1100
43
30
172
II
1300
45
35
192
III
1500
51,5
36,5
235
IV
1700
55,5
36,5
275
V
1900
60
48
299

F.     Bahan makanan sehari hari
Jumlah bahan makanan sehari untuk tiap standar diet Diabetes Melitus dinyatakan dalam satuan penukaran dalam tabel berikut.
Golongan Bahan Makanan
Standar Diet
1100
Kkal
1300
Kkal
1500
Kkal
1700
kkal
1900
kkal
2100
kkal
2300
kkal
2500
kkal
Nasi atau penukar
2,5
3
4
5
5,5
6
7
7,5
Ikan atau penukar
2
2
2
2
2
2
2
2
Daging atau penukar
1
1
1
1
1
1
1
1
Tempe atau penukar
2
2
2,5
2,5
3
3
3
5
Sayuran / penukar A
S
S
S
S
S
S
S
S
Sayuran / penukar B
2
2
2
2
2
2
2
2
Buah atau penukar
4
4
4
4
4
4
4
4
Susu atau penukar
-
-
-
-
-
-
1
1
Minyak atau penukar
3
4
4
4
6
7
7
7


                       Pembagian makanan sehari-hari standar diet diabetes militus
Dan nilai gizi
Energi
Kkal
1100
1300
1500
1700
1900
2100
2300
2500
Pagi
Nasi
Ikan
Tempe
Sayuran A
Minyak

Pukul 10.00
Buah
Susu

Siang
Nasi
Daging
Tempe
Sayur A
Sayur B
Buah
Minyak

Pukul 16.00
Buah

Malam
Nasi
Ikan
Tempe
Sayur A
Sayur B
Buah
Minyak

Nilai Gizi
Energi (kkal)
Protein (g)
Lemak (g)
KH (g)
0,5
1
-
S
1



1
-


1
1
1
S
1
1
1



1


1
1
1
S
1
1
1


1100

43
30
175

1
1
-
S
1



1
-


1
1
1
S
1
1
2



1


1
1
1
S
1
1
1


1300

45
35
192
1
1
0,5
S
1



1
-


2
1
1
S
1
1
2



1


1
1
1
S
1
1
1


1500

51,1
36,5
235
1
1
0,5
S
1



1
-


2
1
1
S
1
1
2



1


2
1
1
S
1
1
1


1700

55,5
36,5
275
1,5
1
1
S
2



1
-


2
1
1
S
1
1
2



1


2
1
1
S
1
1
2


1900

60
48
299
1,5
1
1
S
2



1
-


2,5
1
1
S
1
1
3



1


2
1
1
S
1
1
2


2100

62
53
319
1,5
1
1
S
2



1
1


3
1
1
S
1
1
3



1


2,5
1
1
S
1
1
2


2300

73
59
369
2
1
1
S
2



1
1


3
1
2
S
1
1
3



1


2,5
1
2
S
1
1
2


2500

80
62
369

G.     Contoh Menu Sehari-hari
Waktu
Bahan Makanan
Penukar
Urt
Menu
Pagi


Pukul 10.00
Siang




Pukul 16.00
malam

Nasi
Telur ayam
Tempe
Sayuran A
Minyak


Buah
Nasi
Ikan
Tempe
Sayuran B

Buah
Miyak



Buah

Nasi
Ayam tanpa kulit

Tahu
Sayuran B

Buah
minyak

1,5 P
1    P
1    P
S
2    P


1    P
2    P
1    P
1    P
1    P

1    P
2    P



1    P

2    P
1    P

1    P
1    P

1    P
2    P

1 gls
1 btr
2 ptg sdg

1 sdm


1 ptg sdg
1,5 gls
1 ptg sdg
2 ptg sdg
1 gls

1 p
2 p



1 p

2 p
1 p

1 p
1 p

1 ptg sdg
1 sdm
Nasi
Telur dadar
Oseng-oseng tempe
Sop oyong+tomat



Papaya
Nasi
Pepes ikan
Tempe goring
Lalapan kc.
Panjang kol
Nanas




Pisang

Nasi
Ayam bakar bb
Kecap
Tahu bacem
Sup buncis+wortel

Papaya
Nilai Gizi
Energy
Protein
Lemak

1912 kkal
60 g (12,5 energi total)
48 g (22,5 energi total)

Karbohidrat
Kolesterol
Serat

299 g ( 62,5 energi total)
303 mg
37  g

H.    Bahan Makanan Yang Dianjurkan
Bahan makanan yang dianjurkan untuk Diet Diabetes Melitus adalah sbgai berikut
a)       Sumber karbohidrat kompleks.
b)      Sumber protein yang rendah lemak
c)      Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang mudah dicerna
I.       Bahan Makanan Yang Tidak Dianjurkan
Bahan  makanan yang tidak dianjurkan, dibatasi, atau dihindari untuk Diet Diabetes Melitus adalah :
a)      Mengandung banyak gula sederhana, seperti:
·         Gula pasir, gula jawa
·         Sirop, jam, jeli, buah-buahan yang diawetkan dengan gula, susu kental manis, minuman botol ringan, dan es krim
b)       Mengandung banyak lemak seperti: cake, makan siap saji (fast food) goreng-gorengan
c)      Mengandung banyak natrium, seperti ikan asin, telur asin makanan yang diawetkan.

BAB III
PENUTUP

  1. Kesimpulan
Diabetes Mellitus atau kencing manis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemi) akibat kekurangan hormon insulin baik absolut maupun relatif.
Ada dua jenis diabetes yaitu diabetes tipe l dan diatetes tipe ll .
Diabetes tipe I diakibatkan karena tejadinya kerusakan pankreas sehingga insulin harus di datangkan dari luar. Diabates tipe II atau disebut juga DM yang tidak tergantung pada insulin yang disebabkan karena insulin yang tidak dapat bekerja dengan baik.
                   
  1. Saran
Bagi penderita diabetes melitus atau kencing manis sebaiknya menjaga pola makan dan diet agar kadar gula dalam darah bisa terkontrol dengan baik. Selain menjaga pola makan dan diet penderita DM juga bisa menggunakan kombinasi obat anti diabetes seperti metformin dengan glibenclamid untuk mengetahui efek penurunannya terhadap kadar gula darah.



                                       DAFTAR PUSTAKA      

Adnyana, K.E. Yulinah. ( 2000 ), Ekstrak Etanol Buah Uji Aktivitas Antidiabetes
Mengkudu Morinda citrifolia L. Surabaya
Kozier B Erb B (2000), Fundamental Of Nusring “Peran DIIT Dalam
Penanggulangan Diabetes”,  EGC, Jakarta
Guyton, A.C. (1990), Fisiologi Manusia Dan Mekanisme Penyakit, Edisi Ketiga,
EGC, Jakarta, Hal. 707-708.
Katzung, B.G. (2002), Farmakologi Dan Klinik, Hal. 125-126, Universitas
Airlangga Press, Surabaya
Mycek, M. J., Harvey, R.A., Champe, P. C. (2001), Farmakologi Ulasan Bergambar,
Edisi Kedua, Hal. 261-262, Penerbit Widya Medika, Jakarta
Schunak. W. (1990), Senyawa Obat, Edisi Kedua, Hal. 558, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

bagaimana solusi jika pada exel pengaturan File Block di Microsoft Excel mencegah Anda menyimpan file dalam format tertentu

  Pesan tersebut muncul karena pengaturan File Block di Microsoft Excel mencegah Anda menyimpan file dalam format tertentu. Berikut langkah untuk mengatasinya: 1. Buka Trust Center: Klik File di menu utama Excel. Pilih Options. Di jendela Excel Options, pilih Trust Center di bagian kiri. Klik tombol Trust Center Settings. 2. Atur File Block Settings: Di jendela Trust Center, pilih File Block Settings. Cari jenis file yang sedang Anda gunakan (misalnya "Excel 2007 and later Workbooks and Templates"). Hilangkan centang pada opsi Open dan Save. Klik OK. 3. Restart Excel: Tutup dan buka kembali Excel untuk memastikan pengaturan diterapkan. 4. Coba Simpan Ulang: Setelah pengaturan diperbaiki, coba simpan file Anda lagi. Jika masalah tetap ada, pastikan Anda memiliki izin penuh untuk mengedit file dan simpan ke format alternatif, seperti *.xlsx atau *.xlsm.

MAKALAH EPILEPSI

BAB I PENDAHULAN A.       Latar Belakang Masalah Epilepsi merupakan gangguan susunan saraf pusat (SSP) yang dicirikan oleh terjadinya bangkitan (seizure, fit, attact, spell) yang bersifat spontan (unprovoked) dan berkala. Bangkitan dapat diartikan sebagai modifikasi fungsi otak yang bersifat mendadak dan sepintas, yang berasal dari sekolompok besar sel-sel otak, bersifat singkron dan berirama. Bangkitnya epilepsi terjadi apabila proses eksitasi didalam otak lebih dominan dari pada proses inhibisi. Perubahan-perubahan di dalam eksitasi aferen, disinhibisi, pergeseran konsentrasi ion ekstraselular, voltage-gated ion-channel opening, dan menguatkan sinkroni neuron sangat penting artinya dalam hal inisiasi dan perambatan aktivitas bangkitan epileptik. Aktivitas neuron diatur oleh konsentrasi ion didalam ruang ekstraselular dan intraselular, dan oleh gerakan keluar masuk ion-ion menerobos membran neuron. Meskipun epilepsi sudah sejak lama dikenal di kala...

contoh penampilan marchingBand SMA